Monday, July 19, 2010

Jogja

nggak kerasa udah hapir dua minggu ya gue nggak nulis apapun, haha maaf terlalu sibuk dengan urusan duniawi. oke, selama gue nggak nulis sebenernya ngga banyak yang terjadi dalam hidup gue, yah cuman jalan-jalan dan nonton bola pada masanya.

nggak kerasa udah tinggal 2 minggu lagi tepatnya keberadaan gue di bsd. ya, karena terhitung mulai tanggal 4 Agustus gue resmi menjadi masyarakat Jogja, dengan KTP, SIM, dan kartu mahasiswa UGM. gue resmi anak kuliahan dan bagian masyarakat Jogja. 2 minggu ini entah gue mau ngapain, maunya sih dalam lubuk hati yang paling dalam habisin waktu sama temen sampe puas, kenapa? karena yah walaupun gue pulang sebulan sekali dan cuma untuk sehari di bsd untuk cek behel, tetep aja bakal kangen, sehari di bsd mau ketemu siapa coba gue? jadi resminya gue pulang untuk waktu lama adalah tahun depan atau depannya lagi. sejauh ini gue udah cukup banyak pergi sih, dari yang direncanakan sampai yang dadakan.

silahkan bilang gue labil atau apalah itu, tapi untuk jujur aja, gue sewaktu-waktu sedih untuk pisah sama semua temen gue disini. satu hal yang bikin gue takut adalah, gue takut untuk kehilangan mereka.

orang sering bilang kalo nanti pasti dapet temen baru disana, tapi temen lama itu sulit terganti tempatnya. entahlah, mungkin gue belom tau aja disana bakal dapet temen yang kayak gimana.



jadi, Jogja, baik-baik lah sama gue, buatlah gue betah disana.


(nb : setelah nulis gue baru sadar, tulisan ini labil sekali)

Wednesday, July 7, 2010

dia, keluargaku

dia seorang lelaki yang berasal dari bukit tinggi, sumatera barat. dia adalah anak pertama dari sembilan bersaudara.

dia merupakan tulang punggung bagi keluarganya. dia selalu saja menceritakan bagaimana kisah hidupnya yang begitu keras, ia harus menjaga semua adik-adiknya dan ia tetap harus sekolah dengan berjalan kaki 2km. saat SD dia sempat tidak naik kelas sekali, tapi setelah itu dia selalu menjadi juara kelas sampai SMA, tak heran dia mendapatkan beasiswa. kuliah ia mendapatkan beasiswa di bandung, tepatnya di ITB (sejauh ingatan saya). ia menamatkan S1-nya disana sampai ia bertemu seorang wanita yang berasal dari jogja, dan akhirnya mereka menikah. setelah menikah dia mendapatkan lagi-lagi beasiswa untuk meneruskan S3-nya di australia, tepatnya di monash university. tapi sebelumnya, dia juga pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar ke inggris, saya lupa apa dia mendapatkan gelar S2-nya disana, entahlah. yang jelas dia seorang doktor, jurusan fisika. gila bukan?

selama di australia dia dikaruniai seorang anak perempuan. dan tak lama selang 3 tahun dia mendapatkan seorang anak perempuan lagi, tapi ia lahir di jogja. setelah dia selesai dengan urusan di australia dia kembali ke indonesia lalu bersama keluarga ia tinggal di sebuah kompleks pegawai negeri karena ia bekerja sebagai pegawai negeri. kehidupannya cukup sederhana, tak terlalu banyak variasi. tak lama sekitar anak-anaknya telah berada di jenjang smp dan yang satu di sma, dia dan isterinya memutuskan untuk jalan masing-masing, ya, bercerai mungkin istilah umumnya.

sekarang dia tinggal di daerah bogor. tetap dengan kesederhanaannya. dia sekarang juga memiliki anak asuh di lingkungan sekitarnya. dia sekarang hanya bekerja sebagai dosen. dia masih hidup sendiri. dia tetap mengendarai mobil lamanya.

acara favoritnya adalah mr.bean. dia hanya tertawa kalau menonton mr.bean, bajaj bajuri pun yang bagi orang biasa itu lucu, bagi dia tidak. dia orang padang yang tidak suka pedas. dia selalu mengenakan minyak rambut yang menimbulkan aroma khas di badannya. dia selalu membeli pasta gigi sensodyne. dia selalu mencampur semua makanan entah hasilnya enak atau tidak tetap ia campur. dia mengikuti ilmu tenaga dalam. dia selalu berusaha mengobati anaknya saat panas dengan tenaga dalamnya. dia sekarang sangat islami.

dan dia pernah berkata,
"naik haji itu tidak penting. untuk apa kita naik haji kalau orang di sekitar kita masih hidup susah dan miskin?"

ya, dia adalah ayahku.

besok adalah hari ulang tahunnya. maaf di hari ulang tahunnya aku tak bisa ada, hanya ucapan dan tulisan ini yang bisa aku berikan. terima kasih telah menjadi ayah, walaupun kita sekarang jauh ya, tapi itu bukan masalah. dia selalu berkata,
"walaupun kalian jarang kasih kabar itu nggak apa-apa, itu tandanya kalian baik-baik saja"


selamat ulang tahun, yah.

Tuesday, July 6, 2010

gue, lo, aku, dan kamu

kenapa judulnya begitu? sebenernya gue mau nulis yang sekarang ada di kepala gue aja sih, sangat mendadak bukan? oke jadi begini, judul diatas sebenarnya bermaksud buat bahas tentang bahasa percakapan anak-anak muda jaman sekarang, khususnya pergaulan di sekitar gue.

pertama, sampai sekarang (khususnya di jakarta) anak muda mana yang masih menggunakan "aku dan kamu" untuk mengobrol sama temannya sendiri? menurut pengamatan gue, udah jarang banget ada, kalaupun ada mereka pasti pacaran (rata-rata).

sebenarnya untuk di daerah gue sendiri yang cukup dekat dengan jakarta, cukup masuk akal kalau anak muda di lingkungan gue dan sekitar gue menggunakan "gue dan lo" sebagai penggunaan bahasa sehari-hari, karena kita dekat dengan jakarta. tapi coba lihat deh, waktu kita kecil pasti kita ngobrol dengan sesama anak kecil menggunakan "aku dan kamu" dalam percakapan, sekarang? sekarang anak TK aja, oke anak TK woy! anak TK udah pake "gue dan lo" kalau mereka ngomong dengan sesamanya. apakah ini pengaruh perkembangan jaman? atau pengaruh lingkungan dan dunia informasi?

gue sendiri bisa terlihat, gue memakai "gue dan lo" sebagai bahasa sehari-hari dalam percakapn dengan sesama teman gue. kalau aja gue pake "aku dan kamu" bisa dianggap aneh gue sama temen-temen gue. karena biasanya di kalangan anak muda sekitar gue, "aku dan kamu" itu sudah sangat amat jarang digunakan, contoh aja,
(saat masih pendekatan, X = cowok, Y = cewek)
X : eh, lo nggak pergi malem ini?
Y : nggak kok di rumah aja, gue lagi mau di rumah.
X : ohhh oke. lo udah makan?
Y : udah kok, lo lagi ngapain?

(saat sudah pacaran)

X : eh, kamu nggak pergi malem ini?
Y : nggak kok, aku lagi mau di rumah aja
X : ohh oke, kamu udah makan belum?
Y : udah kok, kamu lagi ngapain?

itu merupakan contoh kecil bahwa penggunaan "aku dan kamu" lebih sering digunakan oleh pasangan remaja dalam percakapan saat mereka pacaran. dan sekarang gue yang terbiasa menggunakan "gue dan lo" dalam percakapan sehari-hari harus membiasakan diri untuk mulai menggunakan "aku dan kamu", karena oh karena sebentar lagi gue akan kuliah di jogja di mana daerahnya menggunakan "aku dan kamu" dalam percakapan antar teman itu lazim. jadi, maaf saja kalau balik-balik dari jogja tata bahasa gue menjadi lebih baik.



"jadi, penggunaan "aku kamu" yang sudah mulai hilang, apa suatu perkembangan jaman atau suatu kemunduran dalam perkembangan bahasa?"


Sunday, July 4, 2010

17

17

17 bisa berarti banyak dan mempunyai kenangan tersendiri untuk masing-masing orang. buat gue, 17 itu adalah masa di mana kata orang, usia paling spesial. kenapa spesial? karena di umur ini lo mendapatkan SIM (surat ijin mengemudi) untuk pertaman kalinya dan juga lo dapet KTP. semua pasti bangga deh punya SIM atau KTP untuk pertama kalinya, pasti semua langsung pamer, "eh eh, liat deh KTP gue, geelaaaa bagus kan fotonya???" oke cukup. tapi untuk masalah KTP itu gak berlaku buat gue. foto KTP gue itu.......... memalukan. gue yang baru saja landing di jogja, langsung ke kantor kelurahan dengan mata sembab dan di foto dengan background warna merah serta ada ukuran tingginya. oke, semua itu membuat gue seperti melakukan foto di tahanan.

balik lagi ke 17. oke, bagi gue sendiri 17 itu adalah suatu usia di mana gue sangat produktifnya dan aktifnya berkegiatan. hmm, gak juga sih, tapi disaat itu gue merasa sangat semangat dengan ulang tahun gue yang 17 ini. kenapa? karena gue orangnya terlalu percaya diri apa gimana, tapi gue berharap adanya kejutan (oke ini menunjukan gue sangat kepedean). berita baiknya pula gue mendapatkan kejutan! thanks again to myrna, angela, dan andri, serta semua yang telah berpartisipasi di dalamnya :) myrna dan angel membuatkan gue sebuah poster bermuka gue dengan kemampuan corel yang baru mereka dapatkan. dan mereka bertiga memberikan gue burger blenger untuk pengganti kue. jujur, saat itu gue gak tau kalo ada kejutan (padahal pengen) jadi gue biasa biasa aja pas ulang tahun, eh ternyata mereka menyiapkan kejutan buat gue. terima kasih!

kalo bisa balik ke umur 17......... gak mau ah lagian itu baru 2 tahun yang lalu.

17 juga membuat gue produktif untuk merencanakan kejutan-kejutan untuk yang berulang tahun di umur itu. tapi sayangnya hanya satu kejutan yang gak jadi terlaksana, yaitu kejutan untuk tami! haha karena gue di hukum nggak boleh keluar rumah selama seminggu karena oh karena pulang jam 3 pagi abis ngasih gaby kejutan di malam harinya, hebat kan gue?

17 lagi-lagi membuat gue sadar. sadar akan apa? sadar kalo gak selamanya kita bisa terus seneng berada di umur itu. contoh mendapatkan kejutan di hari ulang tahun lo. seumur hidup gue hidup dari jogja ke puspiptek terus ke BSD, cuman 2 kali gue pernah dapet kejutan, di umur 17 dan di umur 18 (thanks to disti dan tami). tapi dan tapi, gue nggak kecewa. emang sih awalnya kecewa, tapi gue belajar sesuatu dari ini. kejutan itu nggak penting, asal temen lo masih inget lo ulang tahun dan mereka ucapin selamat aja itu udah suatu hadiah buat gue.

17 juga memberi banyak pelajaran buat gue menjadi lebih dewasa, melalui pengalaman bawa mobil, pengalaman pulang jam 3 pagi dan langsung di hukum seminggu, pengalaman berharga yang banyak terjadi.


intinya, 17 merupakan titik balik kedewasaan yang bakal terjadi di setiap individu. jangan pernah melewatkannya karena hanya terjadi sekali.

Thursday, July 1, 2010

(tidak) siap

baca blog saya yang sebelumnya? sepertinya itu hanya omongan belaka.
kenyataannya? saya belum siap menghadapi kehidupan nyata. sepertinya kemarin hanyalah semangat sementara yang kemudian dapat padam dengan sendirinya karena termakan oleh kesepian.



saya butuh teman-teman dan kakak saya. sekarang juga.