Tuesday, July 26, 2011

Bahasa (lagi)

IPB (Ilmu Pengetahuan Bahasa)

Yap, itu adalah jurusan kelas yang saya pilih pada tahun 2008, di mana saat itu telah dilakukan penjurusan saat saya kelas 11 di SMA. IPB, merupakan jurusan yang jarang dipilih orang, bisa dilihat dari jumlah murid yang memasuki kelas ini. Saya mungkin telah berkali-kali menceritakan mengenai kelas ini, memang untuk yang satu ini jika dibahas tidak akan ada habisnya. Saya begitu bangga akan kelas ini. Mengapa? Bagi saya selain kenyamanan, saya mendapatkan rasa kekeluargaan yang besar. Saya mendapatkan keluarga baru saat saya memasuki jurusan ini. Hal ini disebabkan karena kami yang memasuki jurusan ini, akan terhubung oleh angkatan-angkatan bahasa lainnya diatas kami, baik 1 tahun diatas kami, sampai ada yang 3 tahun diatas kami. Mereka menyambut kami dengan sangat baik, kami sudah dianggap menjadi bagian dari mereka, tanpa sungkan, tidak perlu memanggil nama sapaan seperti "kakak" untuk menunjukan sopan santun, walaupun beberapa dari kami melakukannya, itu bukan masalah. Kami pernah melakukan reuni cukup besar untuk jurusan bahasa, yaitu dari angkatan tahun 2006 sampai yang baru masuk pada tahun itu adalah angkatan 2009. Kami berkumpul bersama, memang tidak terlalu menyatu karena susunan serta bentuk acara yang kurang mengakrabkan kita, tetapi itu bukan masalah, kita tetap saling berusaha mengenal.

Hari ini kembali terjadi, kami jurusan bahasa berkumpul kembali, mulai dari angkatan saya, yaitu 2008 sampai yang baru saja masuk angkatan 2011. Awalnya saya hanya datang sendiri dan mengalami momen canggung di mana saya merasa sangat tua diantara anak-anak lainnya yang masih memakai seragam. Namun, atas bantuan dari angkatan bawah saya persis yang cukup dekat dengan saya, saya mulai agak mengenal sedikit mereka, ya sedikit. Setelah angkatan saya bertambah dua orang, saya semakin mengenal mereka dan semakin merasa senang dengan mereka. Saya senang dengan pertemuan yang selalu kita adakan setiap setahun sekali ini.

Hal menarik yang terjadi adalah mereka sangat antusias bertanya kepada kami yang sudah kuliah tentang kehidupan kuliah dan bagaimana kuliah itu. Disamping menggosip tentang guru yang memang tidak ada habisnya juga, itu SUPER! Oke hal menarik bagi saya adalah jurusan saya paling dipertanyakan dan paling jarang ditanyakan oleh mereka karena tidak ada yang tertarik. Disaat teman saya yang lain ditanya mengenai banyak hal tentang jurusan mereka, saya agak menganggur karena jurusan saya yang jarang dipilih oleh orang waras sepertinya hahaha, Oya, pertanyaan mereka, kenapa saya bisa suka antropologi? Itu sebenarnya pertanyaan yang paling susah saya jawab. Jika saya menjawab, karena saya suka kebudayaan Indonesia, itu terlalu klise. Jadi jawaban saya mungkin mudah saja, karena saya mencintai bidang tersebut. Lebih klise kan dari yang sebelumnya? Tapi percayalah, semua hal yang berasal dari hati dan dari niat atau kecintaan akan sesuatu hal, pasti kalian seterusnya akan mudah dalam menjalaninya. Dalam hal ini saya menerapkan dalam memilih jurusan, bahasa dan antropologi adalah dua hal yang saya pilih menggunakan hati.

Di posting sebelumnya saya mungkin sudah pernah mengatakan tentang keyakinan untuk menjalankan sesuatu, terutama dalam jurusan tidak populer seperti yang saya pilih. Lihat dimana kecintaan kalian berada, yakinilah dan kalian akan mudah dalam perjalanannya.
Terima kasih kepada anak bahasa yang berkumpul hari ini dan yang tidak berkumpul tetapi masih menjadi bagian dari anak bahasa, semoga kita tetap seperti ini sampai kapan pun.

Sunday, July 24, 2011

Road Trip

Lama banget sejak terakhir kali gue nulis di blog ini. Untuk tulisan kali ini gue akan nulis dengan bahasa yang mungkin lebih santai, yaitu dengan "gue", mari tinggalkan "saya" sejenak.

Dan, apa kabar semua? Liburan kalian menarik? Liburan gue sejauh ini bisa dikatakan cukup menarik. Oya, sebelum membahas liburan, selama ini gue menghilang dari dunia menulis di blog karena terlalu hanyut dalam asyiknya duniawi. Ya, gue terlalu sering, kalo anak Jakarta bilang, gue terlalu sering gaoul (dibaca dengan logat anak Jekarda). Kalo temen gue yang satu lagi tergolong kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat, gue lebih menjurus ke kuliah nagkring kuliah nangkring. Entah gue akan berakhir nangkring dimana, yang pasti bukan di rumah. Yah, jadi untuk membuka laptop dan menulis di blog itu kemungkinan yang sangat kecil, buka laptop hanya untuk tugas. That's it. Tapi dunia menulis masih cukup menghantui gue dengan adanya kerjaan dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang gue pilih, yaitu SKM (Surat Kabar Mahasiswa,promosi) UGM Bulaksumur, cukup membuat gue hidup, dalam artian hidup di dunia tulis menulis yang lama gue tinggalkan. Sekian cerita singkat perjalanan hidup gue di semester dua kuliah ini.

Liburan gue kali ini diawali dengan mengambil keputusan untuk nggak mengikuti "perjalanan" ke Kalimantan, walaupun kalo gue mencoba nggak bakalan diterima juga karena (sepertinya) harus ikut "perjalanan" yang sebelumnya. Lalu gue memutuskan bersama kedua teman gue yang lain untuk pergi ke pulau sebelah kanan pulau Jawa. Perjalanan kesana kita pilih dengan menaiki bus. Perjalanan yang cukup panjang, kita berangkat jam 15.00 dari Jogja dan sampai di pulau tersebut pukul 11.00 waktu setempat. Cukup lama untuk membuat pantat gue yang besar menjadi melebar. Sesampainya di pulau tersebut kita menunggu di terminal bus untuk dijemput oleh pemilik rental mobil yang telah kita pesan sebelumnya. Kondisi kita saat itu udah kumel, berantakan, dan bau, ditambah lagi kita bertiga pake behel dan belum sikat gigi selama hampir 24 jam. Sangat nggak disangka dengan kondisi kita ini, pemilik rental mobilnya datang dengan telfon gue sebelumnya, pas lagi di telfon dan gue nengok................... Jeng jeng, yang punya rental ternyata ganteng dan dia datang dalam keadaan rapi banget. Gue dan kedua temen gue bareng-bareng nengok ke si pemilik rental ini dengan mulut menganga (efek behel dan kagum) dan kalo kita ada di film mungkin ditambah efek angin cocok untuk ngibas-ngibas rambut kita. Akhirnya dengan kondisi tak senonoh kita, dengan senang hati kita mengikuti si pemilik-rental-ganteng ke mobil dan pergi menuju kantornya. Dari kantornya, kita dengan modal nekat pergi ke hotel di mana kita akan menginap, padahal diantara kita nggak ada yang tau jalanan di pulau tersebut. Dan setelah nyasar serta muter-muter akhirnya kita sampai di hotel yang sederhana di mana itu benar-benar kamar, hanya ada kasur dan beberapa aksesori yang menyertainya. Jika dirangkum perjalanan kami layaknya turis biasa, belanja-foto-pantai-belanja lagi-foto-pantai-belanja lagi lagi-foto-foto dan seterusnya. Namun, juga disertai dengan mobil menguap-mobil (agak nabrak)-mobil kena tilang-nyasar-nyasar lagi-dan banyak nyasar-nyasar lainnya. Modal nekat kita gue acungi jempol, untuk ukuran tiga cewek pergi tanpa ada yang menguasai daerah tersebut kita sangat berani mengambil resiko untuk nyetir sendiri selama disana.

Overall, it's an amazing trip!! We never planned it, but we did it. I'm gonna miss that moment despite all the problems that happened. Personally, I apologized to both of my friends, for my behaviour, I have my own reason why I act like that. But, thank you for Dian Astuti and Clara Adika for this trip! Thank you guys!