Wednesday, June 23, 2010

anak-anak

seumur hidup gue, gue gak pernah suka sama anak kecil, tapi masih dalam taraf biasa aja. maksud biasa aja disini adlah gue paling gak bisa suruh temenin anak kecil main, suruh hibur atau suruh ngapain aja deh yang berhubungan sama anak kecil, gue pasti kagok banget, intinya aneh. orang yang paling bisa hadepin anak kecil di keluarga gue adalah kakak gue, dia pasti disukai anak kecil, soalnya bagi mereka dia lucu dan gue...... dingin.

namun, suatu hari gue pernah mencoba buat mendekati anak kecil. anak yang (tidak) beruntung itu adalah anak mbak yang membantu di rumah sekitar tahun 1999 kalo gak salah ya. anggap saja nama anak itu aminah. si aminah ini kira-kira berumur 4 tahun, masa-masa di mana anak kecil sedang dalam hormon aktifnya. oke gue yang disaat itu terjebak dalam situasi seperti itu, gue pikir gue bisa membuat perubahan sifat, jadi gue memutuskan untuk menemani dia main sepulang gue sekolah. jadilah setiap pulang sekolah gue bermain sama dia, kedekatan itu semkain menjadi, dan semakin dekat, sampai titik di mana gue terganggu, dia selalu nyamperin gue kapanpun dan dimana pun gue berada. dalam hati dan benak gue mulai terganggu, dia selalu aja ngomong, "ayo ayo ayo ayo main main!!!!" (dengan suara menyebalkan)
gue ke kamar diikutin, gue ke halaman diikutin, gue ke kamar mandi ditungguin, gue lari ke pasar kemudian teriakku (oke jayus). jadi timbulah niat setan gue, pas gue masuk ke kamar yang ada komputernya itu anak ngikutin dan pas dia masuk gue lari keluar dan dia gue..... KUNCI! YES! oke lihat betapa setannya gue.

semenjak saat itu gue mulai tidak suka untuk berdekatan dengan anak kecil, takut mereka menggantungkan hidupnya (lebay) sama gue.

tapi, beberapa bulan yang lalu gue mendapat sedikit pencerahan yang membuat gue berani mengambil keputusan yang besar. gue menawarkan diri membantu yayasan nyokapnya temen gue si andri. itu namanya ykaki, yayasan kasih anak kanker indonesia. gue disitu mau bantu kalau mereka butuh orang untuk nemenin anak yang sakit kanker dan pasiennya anak-anak.
perhatikan, pasiennya anak-anak.

dan suatu hari gue mendapat telfon dari nyokapnya andri, kalau ada tugas buat gue. disaat gue masih tertidur dan terbangun oleh telfon dari nyokapnya dan seketika gue kaget langsung sadar, tugas gue buat hibur anak yang udah ada di stadium akhir kanker, udah gak bisa diselametin lagi. nama anaknya yuliana, umurnya masih 12 tahun.
singkat cerita, yuliana itu anak cewek yang tadinya sehat aja, sampai suatu hari dia divonis kena kanker di kakinya yang buat kaki kanannya harus diamputasi. namun cobaan dia gak sampe disitu, kankernya udah menjalar sampe otaknya sekarang, yang buat rambut dia gundul. dan terakhir gue kesana kankernya udah menjalar ke tangan.
jadi gue ke rumah yuliana, di karawang. dengan ditemani oleh dua teman saya yang baik hati, yaitu mara dan myrna, serta angel yang gak bisa ikut tapi nitip celengan princess buat hadiah yuliana, karena dia suka princess. jalan menuju karawang jauhnya seabad deh, tapi demi anak itu dalam hati gue rela deh. sampe disana gue mendapat kondisi yang gak gue bayangkan, anak itu lagi drop kondisinya, tangannya yang bengkak karena kanker yang menjalar lagi sakit banget, kata dia rasanya kayak panas. selama, disana gue dan yang lain gak bisa ngobrol sama yuliana, soalnya kalo lagi kesakitan dia cuma bisa diam kesakitan. jadi gue dan yang lain ngobrol sama ibunya, banyak hal yang gue dapet dari obrolan itu. keterbatasan yang ada membuat mereka susah untuk pengobatan.

walaupun gue gak bisa ngobrol sama yuliana, entah mengapa gue spontan aja ngomong sama dia walaupun gak ada jawaban. gue berusaha hibur dia, ajak bercanda sesekali walaupun gak ada tanggepan, dan yang pasti gue bilang dia harus tetap semangat untuk hidup, jangan menyerah sama keadaan.

sejak saat itu gue mulai sadar aja sama semuanya, gak cuman cara ngadepin anak kecil, tapi semua pelajaran hidup. keadaan terakhir yuliana dia di rscm untuk dirawat, belum ada kabar selanjutnya.

kesimpulannya, yuliana mengubah pandangan gue akan anak kecil dan pandangan gue akan hidup ini. jadi untuk anak kecil janganlah takut lagi sama gue hahaha.

God Bless you, Yuliana

No comments: